Thursday, January 6, 2011

Dampak Game Online - Playstation bagi Anak

Hari masih pagi, sekitar jam sembilan kurang. Kebetulan waktu itu saya pulang kerja dari shift malam terus mampir ke salah satu Warnet di daerah Surabaya. Saat saya masuk, saya terkejut dengan banyaknya "penghuni" warnet yang notabene anak-anak yang seumuran masih sekolah SD atau SMP. Saya jadi heran, "Ini warnet kok isinya anak-anak yang seharusnya harus belajar/sekolah..?"
Masih dengan keheran-heranan saya dekati salah satu anak yang lagi asyik dengan "Game Online-nya"....Ternyata dia lagi main Game Online "POINT BLANK" bersama teman-teman sebayanya.
Saya gak habis pikir dengan jam sepagi ini yang harusnya digunakan anak-anak untuk belajar/sekolah eee malah nongkrong di warnet.
Lalu saya tanya anak tadi.
"Dik...udah lama main game ini?'
Anak itu menjawab " Udah oom..." (sepertinya menunjukkan rasa bangganya bermain game)



Apakah hanya Game Online yang diminati anak-anak untuk jam sepagi ini?? 
Tidak lama buka-buka internet dan setelah mendapat beberapa literatur, saya pun pulang. Dalam perjalanan pulang saya mampir di sebuah rental Playstation untuk melihat apakah masih ada anak-anak yang mampir ke tempat tersebut? Dan ternyata ada beberapa anak yang lagi "nongkrong" disitu.
Inilah fenomena yang ada di kota sebesar Surabaya, kalau kita jalan-jalan keliling kota, atau saat dalam perjalanan pulang dari tempat kerja, kita akan akan melihat betapa rental-rental Play Station itu tidak pernah sepi oleh anak-anak dan remaja yang gandrung PS-an. Mereka begitu asyik dan menikmati PS sampai lupa akan waktu.
 
Akhirnya saya cari literature/sumber/berita tentang "Apakah berbahaya anak-anak bermain Game Online dan Playstation?"

Inilah beberapa sumber yang akhirnya saya jadikan postingan  Dampak Game Online - Playstation bagi Anak.

Game online dan Play Station menjadi tantangan sendiri bagi kita para orangtua. Apalagi bagi kita yang sibuk dan "kurang perhatian" pada anak-anak kita. Kita hanya tahu bahwa kita telah menyekolahkan mereka, menyediakan makanan yang cukup bagi mereka, dan memberikan uang saku setiap hari kepada mereka. Kita tidak tahu jika ternyata uang saku itu digunakan untuk bermain game online atau play station. Pulang sekolah mereka mampir ke warnet atau rental PS. Yang lebih parah, ada yang sampai bolos sekolah demi game-game itu.

Bermain game memang menyenangkan, akan tetapi kalau sudah kecanduan itu namanya berlebihan.
Kecanduan bermain game disebabkan oleh banyak faktor.

Pertama, orangtua tidak punya cukup waktu untuk merawat anak-anak mereka. Karena tuntutan ekonomi membuat orang tua harus bekerja keras, kadang-kadang, mereka lelah dan malas.

Kedua, banyak anak mengurangi stres mereka dengan bermain game. Karena mereka mendapatkan tekanan dari belajar dan masalah keluarga.

Ketiga, anak-anak yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan merasa puas ketika mereka memenangkan sebuah permainan karena desain psikologi dari sebuah game membuat gamer akan merasa penasaran untuk menang sehingga kecanduan terhadap permainan game sangat mudah.

Terakhir, ada lingkungan yang sesuai, seperti rental PS dan warnet game online yang dapat ditemukan dengan mudah dan biaya yang terjangkau.

Tapi anehnya, kadang orang tua justru senang melihat anaknya "tidak merepotkan" dan "tidak membuat gaduh" di rumah seperti itu. Tahu-tahu ia pulang langsung masuk kamar dan tertidur.

Ternyata ada banyak bahaya efek kecanduan game online / PS terhadap anak-anak.

Berikut adalah Bahaya dan efek dari anak-anak yang kecanduan main Game Online/PS:

Efek perilaku anak-anak berubah dengan cepat. 
Banyak anak-anak berubah perilaku  seperti menjadi lebih agresif, egois dan kurang peduli terhadap lingkungan dan pergaulan.

Bahaya lebih lanjut, sering bertengkar dengan orang tua.
Ketika mereka kekurangan uang  karena terlalu banyak pengeluaran untuk bermain game, menyebabkan anak-anak kadang bertengkar dengan orang tua mereka.

Bahaya yang lain adalah melalaikan anak dari belajar sehingga nilai pelajaran menjadi turun/jeblok.Padahal, belajar merupakan bekalnya menuju masa depan yang lebih baik. Seringkali tugas sekolahnya menjadi berantakan karena sudah kalah dengan game online dan play station. Jika, anak sudah berani bolos sekolah demi dua hal itu, bahaya yang lebih besar mengancam masa depannya.

Dampak psikologi juga tidak kalah berbahayanya bagi mereka. 
Umumnya game online yang diakses atau play station yang digemari anak-anak mengandung unsur kekerasan. Akumulasi dari interaksi dengan game berunsur kekerasan itu akan mempengaruhi kepribadian mereka dan membentuk mereka menjadi suka marah dan temperamental.

Bahaya berikutnya adalah masalah kesehatan. 
Depkominfo melalui Direktur Pemberdayaan Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika pernah menyampaikan bahwa tidak sedikit pecandu games online yang sakit-sakitan bahkan hingga membawa korbannya kepada kematian akibat tidak mengenal waktu dalam mengakses permainan itu.

Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua?

Anak-anak kita adalah amanah Ilahi. Mereka juga buah hati sekaligus generasi penerus kita. Mereka pula lah penentu masa depan masyarakat dan negeri kita. Saat kita membiarkan mereka kecanduan game online dan play station, sama artinya kita membiarkan masa depan negeri ini menuju kehancurannya, dan harapan umat ini sirna.

Hal-hal yang perlu kita lakukan diantaranya adalah :

Memberikan perhatian kepada mereka.
Sesibuk apapun aktifitas dan pekerjaan kita, kita perlu meluangkan waktu untuk berbicara kepada mereka, menemani mereka dan bercanda dengan mereka. Perhatian itu juga kita ungkapkan saat ada momen-momen istimewa. Saat ia menerima rapot, saat ia mendapat nilai bagus waktu ualangan, dan sebagainya. Memberikan hadiah di saat-saat seperti itu adalah pilihan yang tepat.

Memahami perilaku anak kita.
Jika ia terlihat murung, mungkin ada masalah dengan temannya. Atau kesulitan di sekolah. Kita perlu menempatkan diri sebagai sahabat yang baik, tempat mereka curhat dan kemudian kita membimbing mereka serta membantu memberikan solusi.

Sering Komunikasi dengan anak.
Dekatnya hubungan kita dengan anak-anak akan membuat komunikasi kita berjalan lancar dan nasihat-nasihat kita didengar mereka. Kita bisa memahamkan mereka betapa bahayanya game online dan play station, terutama bagi yang kecanduan.

Berkomunikasi dengan para guru/pengajar anak kita
Orang tua juga perlu berkomunikasi secara periodik dengan guru untuk mengetahui perkembangan anaknya di sekolah. Dalam hal ini tidak cukup hanya mengandalkan buku penghubung. Guru yang paling tahu kondisi anak kita di sekolah pasti akan dengan senang hati menyampaikan perkembangan anak kita jika kita silaturahim langsung kepada beliau. Dan sebenarnya ini juga bisa kita lakukan saat kita menjemput anak kita.

Jadi kesimpulannya :
Main game online/PS untuk anak-anak sih boleh-boleh aja sekadar untuk melepas penat tapi ingat jangan sampai anak-anak kita kecanduan!

No comments:

Post a Comment